Indonesia – Senegal Dorong Kerja Sama Ekonomi dan Promosi Islam Moderat

By Admin

nusakini.com--“Indonesia menyambut baik dan siap untuk berbagi pengalaman dalam Konferensi Islam Internasional dan Kebijakan Ekonomi Islam Pertama di Senegal,” demikian ujar Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi dalam pertemuan dengan Menteri Plan Senegal Emergent (Bappenas), Y.M.Syeikh Kante di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Senin (27/8).  

Konferensi Islam Internasional dan Kebijakan Ekonomi Islam akan diselenggarakan pada tanggal 13 September 2018 di Senegal yang direncanakan diikuti oleh 2.000 ulama dari Senegal dan negara-negara tetangga. Tujuan konferensi tersebut adalah untuk mempromosikan nilai-nilai Islam moderat. Indonesia diundang karena kapasitasnya sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dan memiliki nilai-nilai Islam moderat yang melindungi hak-hak wanita, penuh toleransi dan kerja sama dalam mendukung pembangunan negara. 

Sementara dalam bidang ekonomi, Menlu Retno menyambut baik tawaran Menteri Kante agar Indonesia dapat berperan aktif dalam proyek-proyek di Senegal, khususnya pada bidang pertanian, infrastruktur, perumahan yang didasarkan pada equal partnership.

Hubungan kerja sama ekonomi kedua negara menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan 11,38% per tahun. Nilai perdagangan Indonesia – Senegal berhasil mencapai nilai US$ 98,54 juta pada tahun 2017. Saat ini, Senegal adalah mitra kerja untuk industri produk dan jasa strategis Indonesia antara lain pesawat karya PT. Dirgantara Indonesia dan Kapal Laut buatan PT. PAL Indonesia. 

Kedua Menteri juga menyambut baik rencana Senegal untuk membuka kembali Kedutaan Besar Senegal di Jakarta yang akan semakin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara 

Selain pertemuan dengan Menlu RI, dalam rangkaian kunjungan ke Indonesia tanggal 27 – 30 Agustus 2018, Menteri Kante juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Menko Kemaritiman RI, Menteri Perindustrian RI, Kementerian Agama RI, PT. WIKA, Eximbank Indonesia, MUI, dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama antar Agama dan Peradaban. (p/ab)